Selasa, 10 Mei 2011

IBU MUSTOFIAH

Sosok Lembut Penuh Kreativitas

Siapapun pasti tidak  menyangka dan menduga kalau  Ibu Mustofiah yang terlihat biasa-biasa saja ternyata  memiliki kreativitas yang sangat tinggi. Beliau tidak hanya sekedar mengajar Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di SMP N 15 Tegal. Sosok Ibu yang lembut ini mementahkan anggapan tentang kalau guru senior kebanyakan tidak kreatif, pasrah, dan membosankan. Tetapi Ibu Mustofiah ini adalah kekecualian. Dengan segala keterbatas- annya sebagai seorang ibu, guru PLH ini mengajar dengan penuh kegigihan atau semangat, dan yang paling pantas diacungi jempol adalah beliau mengajar dengan kreativitas yang sangat tinggi.
Berbekal ketekunan-nya, ibu yang selalu tersenyum dengan lembut terus melakukan eksperimen. Segala hal tidak luput untuk selalu mencoba apa yang belum pernah dicoba, untuk mendapat hasil terbaik. Sebagai seorang ibu yang penuh dengan keterbatasan waktunya, beliau mengerjakan   kegiatan  di   rumah  saat - saat    waktu senggang, dan karena hanya mengandalkan kemampuan diri. Proses kreatif  ini tidak lepas dari motto beliau yaitu ”Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, Hari besok harus lebih baik dari hari ini”ucapnya saat ditanya motto hidup beliau.

Kekreatifan ibu dari 3 anak ini sudah bisa menghasilkan sesuatu dari kreatifitasnya seperti,  vas bunga yang terbuat dari botol bekas, gayung, lampion, yang terbuat dari botol Mizon bekas dan kap lampu yang membuat orang terpesona, terakhir dan baru-baru ini  beliau bereksperimen membuat kerupuk dari nasi bekas dan itu berhasil menarik perhatian semua orang sehingga orangpun tertarik mencobanya dan akhirnya kerupuk itu memiliki nilai jual yang lumayan.
Kepedulian Lingkungan

Sebagai pengajar PLH, kepedulian akan pentingnya penggunaan barang bekas selalu beliau ‘kampanyekan’ kemana-mana. Itu tidak lepas dari pemikiran beliau ke depan, tentang bahaya dari sampah yang tidak bisa membusuk, anorganik. bu yang berkacamata ini mengaku bahwa  mata pelajaran  PLH itu sangat penting dan bermanfaat. Berguna untuk bertujuan mengenalkan, melestarikan, mengembangkan PLH agar masyarakat peduli dengan lingkungan hidup.

Beliau berpesan sebaiknya semua peduli pada lingkungan hidup karena peduli terhadap lingkungan hidup itu penting untuk melestarikan penghijauan. Peduli terhadap lingkungan hidup juga dapat dilakukan dengan mengelola barang bekas yang tidak berguna  menjadi barang  yang bermanfaat yang juga mempunyai nilai jual.

Tidak mengheran - kan kalau kreatifitasnya membawa guru PLH ini dimintai bantuan untuk memberi kursus atau pelatihan singkat bagi ibu-ibu PKK di lingkungannya maupun dimintai bantuan oleh para kenalan atau koleganya. Bu Mus di depan para ibu-ibu tidak hanya ekedar memberi pelatihan bagaimana mengolah atau memanfaatkan barang  atau makanan bekas, tetapi yang terpenting dari semua itu dalah memberi dorongan kepada mereka untuk bagaimana memelihara lingkungannya. Rusaknya lingkung-an mungkin tidak dirasakan oleh kita, tetapi anak cucu kita yang akan merasakannya?” Kata beliau. Lebih lanjut beliau enyampaikan bahwa kalau kita tidak memelihara lingkungan maka kita akan memberi kesengsaraan bagi anak turun kita. “Seperti ekarang ini, dimana cuaca tidak menentu. Di sisi lain, kualitas lingkungan kota kita juga semakin menurun. Dosa lo kalau lingkungan hidup tidak kita pelihara,” pungkas beliau kepada tegalinfo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar